Pengobatan vitiligo ringkas terbaru 2019:
- Minum probiotik secara rutin
Alasan : Probiotik memperbaiki kondisi
usus, dimana vitiligo sering terkait dengan kondisi usus yang tidak sehat,
ketidak mampuan mencerna makanan, kekurangan vitamin D mengakibatkan makanan
beredar ke seluruh tubuh dalam keadaan belum tercerna dengan baik sehingga
memicu respon autoimun
- Berjemur mulai jam 10 pagi
Alasan: Salah kaprah selama ini kalau sinar
matahari yang baik adalah sinar matahari dipagi hari. Karena berdasarkan
penelitian terbaru, ternyata sinar UVB lah yang baik untuk tubuh dan berperan
sebagai pro Vitamin D (bisa dicek, ternyata orang dengan vitiligo kekurangan vitamin D), sinar ini mulai muncul setelah jam 10 pagi (di Indonesia). Sedangkan sinar matahari di pagi hari sampai sebelum jam 10 merupakan UVA yang disinyalir beresiko kanker kulit.
Fototerapi Narrowband UVB sebagai tambahan atau pengganti
sinar matahari, narrowband merupakan panjang gelombang yang lebih aman untuk
kulit, dengan waktu penyinaran yang labih singkat dan hasil yang lebih
memuaskan
- Menghindari Makanan dan minuman berpengawet
Orang dengan vitiligo cenderung memiliki
gangguan pencernaan dan alergi terhadap makanan dana tau minuman tertentu.
Makanan berpengawet mengandung zat kimia yang semakin mempersulit pencernaan
untuk mencerna makanan dengan baik sehingga meningkatkan progresifitas respon
autoimun
- Menghindari susu, cabai dan makanan allergen
Sebagian besar vitiligan system pencernaannya
mengalami kesulitan didalam mencerna susu dan makanan turunannya seperti keju
dll. Cabai dan kelompok sayuran nightshade serta makanan allergen yang biasanya
unik bagi masing-masing orang
- Mengapa tidak memilih pengobatan salep, cream atau pil?
Pengobatan vitiligo bersifat jangka panjang. Saat vitiligo Anda berhasil menutup, maka harus tetap dijaga pola pengobatannya agar tidak kambuh lagi. Pengobatan menggunakan salep, minyak, krim bersifat sistemik karena salep, minyak atau krim tersebut akan diserap kulit dan akan beredar ke seluruh tubuh dan membebani kinerja hepar/hati dan ginjal. Bisa dibayangkan apa efek samping jangka panjang jika pengobatan metode ini dilakukan secara terus-menerus. Apalagi pil, yang biasanya menggunakan obat-obatan steroid. Bisa ditebak efek sampingnya jika digunakan dalam waktu yang lama.
0 komentar:
Posting Komentar