Juli 12, 2019

Treatment Vitiligo terbaru 2019


Pengobatan vitiligo ringkas terbaru 2019:
  • Minum probiotik secara rutin
Alasan : Probiotik memperbaiki kondisi usus, dimana vitiligo sering terkait dengan kondisi usus yang tidak sehat, ketidak mampuan mencerna makanan, kekurangan vitamin D mengakibatkan makanan beredar ke seluruh tubuh dalam keadaan belum tercerna dengan baik sehingga memicu respon autoimun

  • Berjemur mulai jam 10 pagi
Alasan: Salah kaprah selama ini kalau sinar matahari yang baik adalah sinar matahari dipagi hari. Karena berdasarkan penelitian terbaru, ternyata sinar UVB lah yang baik untuk tubuh dan berperan sebagai pro Vitamin D (bisa dicek, ternyata orang dengan vitiligo kekurangan vitamin D), sinar ini mulai muncul setelah jam 10 pagi  (di Indonesia). Sedangkan sinar matahari di pagi hari sampai sebelum jam 10 merupakan UVA yang disinyalir beresiko kanker kulit.
Fototerapi Narrowband UVB sebagai tambahan atau pengganti sinar matahari, narrowband merupakan panjang gelombang yang lebih aman untuk kulit, dengan waktu penyinaran yang labih singkat dan hasil yang lebih memuaskan
  • Menghindari Makanan dan minuman berpengawet
Orang dengan vitiligo cenderung memiliki gangguan pencernaan dan alergi terhadap makanan dana tau minuman tertentu. Makanan berpengawet mengandung zat kimia yang semakin mempersulit pencernaan untuk mencerna makanan dengan baik sehingga meningkatkan progresifitas respon autoimun
  • Menghindari susu, cabai dan makanan allergen
Sebagian besar vitiligan system pencernaannya mengalami kesulitan didalam mencerna susu dan makanan turunannya seperti keju dll. Cabai dan kelompok sayuran nightshade serta makanan allergen yang biasanya unik bagi masing-masing orang
  •  Mengapa tidak memilih pengobatan salep, cream atau pil?
Pengobatan vitiligo bersifat jangka panjang. Saat vitiligo Anda berhasil menutup, maka harus tetap dijaga pola pengobatannya agar tidak kambuh lagi. Pengobatan menggunakan salep, minyak, krim bersifat sistemik karena salep, minyak atau krim tersebut akan diserap kulit dan akan beredar ke seluruh tubuh dan membebani kinerja hepar/hati dan ginjal. Bisa dibayangkan apa efek samping jangka panjang jika pengobatan metode ini dilakukan secara terus-menerus. Apalagi pil, yang biasanya menggunakan obat-obatan steroid. Bisa ditebak efek sampingnya jika digunakan dalam waktu yang lama.

0 komentar:

Posting Komentar